Harga Cabai Melambung, Kementan: Pedagang Ambil Untung Tinggi
Foto: Fadhly Fauzi RachmanMagelang - Kementerian Pertanian (Kementan) mengecek sentra cabai di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Direktur Jendral Hortikultura, Spudnik Sujono, yang mewakili Kementan, menyambangi Desa Giriwetan, Desa Cokro, Desa Baleagung, di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Setibanya di Lokasi, Spudnik langsung disambut oleh para petani yang ada di sana. Kemudian, Spudnik langsung berkeliling melihat kondisi lokasi pertanian cabai di sana.
Di Desa Cokro dan Baleagung, Spudnik pun melihat kondisi dari pertanian cabai yang sebentar lagi panen. Selain itu, mengecek secara langsung stok cabai dari para petani yang ada di sana.
Foto: Fadhly Fauzi RachmanLahan cabai di Magelang
Menurut Spudnik, meski belakangan ini kerap hujan, tidak mempengaruhi produksi cabai di petani, stok juga masih cukup.
"Saya ingin menunjukkan dari sisi suplai produksi tidak berubah signifikan. Jadi ini tindak lanjut menyikapi situasi harga cabai beberapa hari ini yang sepertinya. Kami melihat ada yang tidak wajar," ungkap Spudnik di lokasi, Magelang, Jumat (6/1/2017).
Sebab, menurut Spudnik, tingginya harga cabai rawit merah di beberapa daerah disebabkan oleh efek domino yang terjadi.
"Saya bisa memahami harga bisa menembus Rp 100.000/kg apabila barangnya tidak ada, tapi ini barangnya ada. Ini kan ekspektasi yang dibuat oleh pedagang, kemudian di media di publikasi, seolah-olah ya tadi, efek domino sehingga di bawah harga juga menjadi tinggi," lanjutnya.
Ia juga mengatakan, sejumlah pedagang mengambil untung terlalu besar dari harga yang dibeli langsung ke petani.
Foto: Fadhly Fauzi RachmanLahan cabai di Magelang
"Kalau petani yang masih menikmati (harga) saya masih bisa paham, tapi jangan kemudian pedagang yang hanya memindahkan dapat Rp 40.000-Rp 60.000. kan enak tenan. Makanya saya bilang, harga Rp 70.000 tapi di petani Rp 60.000, dia (pedagang) dapat Rp 10.000, saya bisa terima. Lah ini harga di petani, dia (pedagang) beli Rp 40.000, dia beli Rp 60.000, dia jual Rp 120.000. (Pedagang untung) Rp 60.000 duduk-duduk hanya pindahin, itu nggak adil. Saya nggak terima," kata dia.
"Jadi bukan karena suplai dan demand, tapi saya cenderung ini adalah ekspektasi pedagang saja," tuturnya.detik.com
Post a Comment