Bupati Teteskan Air Mata, Ketika Jalan Pulau Kijang Gagal dikerjakan Rekanan
-Tahun Ini Kembali Dianggarkan
TEMBILAHAN - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir merespon cepat keluhan dari masyarakat Pulau Kijang Kecamatam Reteh terhadap rusaknya jalan penunjang yang saat ini menjadi akses poros utama bagi masyarakat. Jalan penghubung yang rusak itu akan segera mendapat perbaikan dari pemerintah.
"Terhadap jalan yang berada di Pulau Kijang Kecamatam Reteh jauh hari sudah kita pikirkan, tahun ini pemerintah bersama dengan legislatif kembali menganggarkan untuk penimbunan jalan itu," kata Bupati Inhil Drs HM Wardan MP, belum lama ini.
Sebenarnya perhatian pemerintah terhadap jalan yang berada di Pulau Kijang tak hanya sebatas penimbunan saja, tahun kemarin sudah dianggarkan untuk peningkatan berupa cor beton namun usaha dan kerja keras dari pemerintah, serta mimpi yang telah dinantikan masyarakat harus kandas di 'tangan' rekanan yang tak bertanggung jawab.
"Saya sedih ketika mengetahui hal ini, dana yang susah payah kita perjuangkan, kemudian tidak bisa dikerjakan oleh rekanan. Dan yang telah dianggarkan pada rusak jalan Pulau Kijang itu Rp. 29,6 milyar, " terangnya.
Sugguh sangat disayangkan memang jalan Pulau Kijang susah masuk kedalam anggaran namun pihak rekanan 'bertingkah' dengan berbagai alasan. Bahkan bupati mengaku sedih dan sempat meneteskan air mata karena gagalnya pihak rekanan yang mengerjakan itu.
"Bagaimana tidak sedih dana tersebut didapatkan dari dana APBN, sudah susah payah kita perjuangkan bersama dengan jajaran. Masyarakat pun sudah sangat berharap mimpi mereka mampu terwujud, sudah terbentang didepan mata, pihak rekanan pula yang wan prestasi, " sebutnya.
"Maka itu, ruas jalan tersebut terbengkalai dengan kondisinya yang amat sangat memprihatinkan. Jadi, kami selaku Pemerintah Daerah bukan tidak memberikan perhatian terhadap ruas jalan itu, hanya saja pihak rekanan lah yang mengecewakan dalam pengerjaannya.
Bahkan, Bupati Wardan mengatakan, penganggaran yang dilakukan untuk pelaksanaan pembangunan ruas jalan Pulau Kijang, Kecamatan Reteh tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar mendapatkan pembangunan yang berkualitas dengan nominal dana yang memadai dan relatif besar.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Bina Marga dan Pekerjaan Umum Kabupaten Inhil, Illyanto membenarkan pernyataan Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan yang menyatakan bahwa pada tahun anggaran 2017 ini, pihak Pemerintah Kabupaten Inhil telah menganggarkan penimbunan ruas jalan Pulau Kijang, Kecamatan Reteh yang kondisinya, diakui Illyanto sangat memprihatinkan.
"Insya Allah, tahun ini akan dilakukan penimbunan yang bersifat fungsional demi kelancaran transportasi di wilayah tersebut. Terlebih, tak lama lagi di Pulau Kijang akan dilaksanakan kegiatan MTQ. Ruas jalan Pulau Kijang, Kecamatan Reteh tersebut sudah dianggarkan sekitar Rp. 13 Milyar," terang Illyanto.
Saat ini, tahapan penimbunan, menurut penuturan Illyanto, hanya tinggal menunggu proses pelelangan selesai. Sedangkan, lanjutnya, untuk penayangan telah dilakukan sejak beberapa waktu lalu oleh pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP).
"Jadi, kalau kontrak sudah ada baru lah proses pengerjaan dapat dimulai. Saya optimistis, selambat - lambatnya pada bulan Juli kontrak dijalin dan bulan Agustus ini pengerjaan telah dapat dimulai. Sekarang, proses pelelangan tengah dilakukan di ULP (Unit Layanan Pengadaan)," papar Illyanto.
Selain itu, Illiyanto juga tidak menampik bahwa telah terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh pihak rekanan untuk pekerjaan peningkatan ruas jalan Pulau Kijang tersebut yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2016 silam dengan nilai fantastis, yakni Rp. 29,6 Milyar untuk paket C, ruas jalan Pulau Kijang - Sanglar dan Rp. 15 Milyar untuk paket B ruas jalan Kota Baru - Sanglar sebagaimana yang dikeluhkan masyarakat selama ini.
"Saat itu, paket C (Pekerjaan Ruas Jalan Pulau Kijang, red) senilai Rp. 29,6 milyar itu, persentase penyelesaian fisiknya hanya mencapai 27,5%. Sedangkan untuk ruas jalan yang juga menuju Pulau Kijang, tepatnya Desa Sanglar dari Kota Baru atau yang dikenal dengan paket B dengan nilai Rp. 15 Milyar hanya mampu diselesaikan pihak rekanan sekitar 71%," beber Illyanto.
Senada, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Inhil, Tengku Juhardi menyatakan, penganggaran untuk peningkatan ruas jalan Kota Baru - Sanglar - Pulau Kijang memang telah dilakukan sejak tahun anggaran 2015 menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagaimana yang telah tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Inhil 2013 - 2018.
"Hanya saja, dalam pelaksanaannya, pembangunan pada ruas jalan yang dimaksud tidak terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu, pada tahun anggaran 2017 ini, Pemerintah Kabupaten Inhil kembali menganggarkan pembangunan ruas jalan itu dalam wujud pemeliharaan berupa pelaksanaan penimbunan menggunakan APBD II (Dua) Kabupaten Inhil," papar Tengku Juhardi, sesuai dengan keterangan tertulis yang diterima.
Tengku Juhardi juga membenarkan bahwa saat ini, proses pemeliharaan berupa penimbunan yang akan dilaksanakan pada ruas jalan menuju Pulau Kijang tersebut hanya tinggal menunggu proses evaluasi di Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk kemudian dapat segera dilakukan pelelangan.
"Tentunya kita semua berharap, kegiatan pelaksanaan pemeliharaan ruas jalan menuju Pulau Kijang yang sekarang dalam Proses evaluasi di ULP untuk dapat segera dilelang. Kita juga mengharapkan agar pihak Rekanan selaku pelaksana nantinya, bisa bekerja semaksimal mungkin," pungkas Tengku Juhardi.
Untuk diketahui, Tengku Juhardi mengungkapkan, Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan juga sudah melakukan rapat internal dengan dinas terkait perihal penanganan ruas jalan Kota Baru - Pulau Kijang yang dimaksud untuk dijadikan kegiatan pembangunan prioritas pada tahun anggaran 2018 mendatang.ard

Post a Comment