Direktur RSUD Puri Husada Bantah Abaikan Pasien
Pasien BPJS Kesehatan Jamilah (33) masih terbaring lemah di ruangan kebidanan RSUD Puri Husada Tembilahan
TEMBILAHAN - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan, dr Irianto membantah adanya keluhan pasien yang mengaku tidak mendapat perhatian dari dokter selama berada di rumah sakit.
Menurutnya, apa yang dilakukan pihak rumah sakit sudah maksimal. Bahkan kata Irianto, sejak pasien Jamilah (33) warga Desa Pungkat Kecamatan Gaung ini masuk di rumah sakit, Sabtu (1/4/ 2017) sudah ditangani 5 dokter, mulai dokter IGD, kandungan, bedah, radiologi hingga dokter umum di ruangan dimana pasien dirawat.
"Saya heran saja pasien mengaku tidak pernah didatangi dokter, padahal setiap hari dokter datang menangani pasien dan bahkan sudah ditangani 5 dokter. Jadi, saya sangat kecewa dengan pernyataan itu dan harus diluruskan," ujar dr Irianto, kepada riauone.com di ruang kerjanya, Jum'at, (7/4/2017).
Dikatakan Irianto, pasien yang menderita luka dibagian alat kelamin akibat tertusuk kayu ini sudah dilakukan tindakan operasi oleh dokter sehari setelah berada di rumah sakit. Itu pun, diakui Irianto, pasien harus dibujuk dulu untuk mendapatkan persetujuan.
"Luka yang dialami pasien sangat serius dan perlu penanganan khusus, sehingga pihak rumah sakit butuh proses serta menunggu persetujuan pasien dan pihak keluarga untuk dioperasi. Jadi tidak ada maksud untuk mengabaikan pasien, apa lagi hampir sepekan seperti yang diberitakan. Hari kedua pasien sudah dioperasi kok, lalu yang mengoperasi itu apakah bukan dokter?," tandas Irianto yang didampingi Kepala Tata Usaha Asnawi, SE, Kasi Penanganan Medis dan Pencegahan dr. Udin Syafruddin serta Kepala Ruangan Perawat Kebidanan RSUD Puri Husada Tembilahan, Helviasanti.
Ia menjelaskan, saat dioperasi, Minggu, (2/4/2017) pasien membutuhkan 5 kantong darah karena luka yang dialami memang banyak mengeluarkan darah. Di belakangan baru diketahui, pasien mengeluhkan dibagian perutnya yang mengalami pembengkakan.
"Jadi, bukan tidak pernah didatangi dokter, tapi perut pasien yang bengkak itu yang dikeluhkannya. Tapi hari ini pasien kembali diberikan tindakan operasi untuk membersihkan lukanya," jelas dokter spesialis penyakit dalam ini.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Jaslan (37), suami pasien ini mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang terkesan mengabaikan istrinya yang sedang di rawat. Menurut pria asal Desa Pungkat Kecamatan Gaung ini, hampir sepekan dirawat diakuinya kurang mendapat pelayanan maksimal dari dokter yang memeriksa kondisi istrinya.
Kekesalannya itu, semakin memuncak setelah perut istrinya semakin membengkak pasca dioperasi pada tanggal 2 April 2017 lalu. Ia mengaku khawatir dan panik melihat kondisi istrinya yang tidak kunjung membaik, sementara dokter dinilainya terkesan lamban mengambil tindakan.
"Bagaimanalah pak, namanya juga kita khawatir dan panik melihat kondisi istri seperti ini. Makanya semalam saya kesal juga istri saya lambat ditangani dokter," ujar Jaslan.
Musibah yang menimpa istrinya itu terjadi pada hari Jumat (31/3/2017) sore. Saat itu, istrinya yang sedang membersihkan rumput di kebun terjatuh ke sumur dan tertancap kayu yang cukup dalam dibagian alat kelaminnya. Kemudian istrinya dilarikan ke Puskesmas terdekat dan pada malam harinya dirujuk ke RSUD Puri Husada Tembilahan untuk mendapat perawatan lebih intensif.(san)
Post a Comment