Harga Garam 'Meroket' Nelayan Mengeluh
Sungai Laut, Tanah Merah - Rata-rata masyarakat yang ada didaerah pesisir Indragiri Hilir bermata pencaharian sebagai nelayan. Laut bagi mereka merupakam sumber kehidupan dan penghasilan. Dari hasil laut yang ditangkap seperti udang, ikan, kerang menjadi penyambung hidup bagi mereka.
Selain dijual pada saat masih segar hasil tangkapan laut seperti ikan juga diolah lagi menjadi pangan lain seperti ikan asin. Makanan yang satu ini kini digemari berbagai kalangan.
Namun sayang saat ini nelayan sangat terbebani dengan olahan ikan asin dikarenakan harga garam yang meroket naik. Semula dari harga pasaran Rp 50 ribu per karung dengan ukuran 50 kilogram, saat ini harga garam sudah naik menjadi Rp350 ribu per lima puluh kilogram.
"Entah apa sebabnya sekarang ini garam luar biasa naik, sementara harga ikan asin relatif sama, " kata Kiman salah seorang nelayan yang ada di Desa Sungai Laut Kecamatan Tanah Merah, Sabtu (7/10).
Ketika harga ikan asin coba dinaikkan oleh nelayan karena menaiknya harga garam sebagai salah satu bahan utama, mendapat respon yang tidak bersahabat dari konsumen dan pedagang.
"Jadi ya mau gimana lagi, harga tidak bisa terlalu naik, sementara biaya produksi cukup besar, " ungkapnya. Dia berharap kepada pemerintah agar ada solusi untuk ini supaya harga garam bisa normal kembali.
"Setahu saya garam dibuat dari air asin, di daerah kita banyak laut dengan air asin tapi kenapa harga garam sampai segitu mahalnya," tanya dia. Ard

Post a Comment