Header Ads

Potensi Kelap di Inhil di Tawarkan ke Pengusaha

TEMBILAHAN,Indragiripos.Com - Bertempat di Hotel Neo Tandean Jakarta, Senin (19/7/2016). Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir yang teridiri dari Asisten II, Kadis Perkebunan, Kaban Perizinan, Kadis Perindag, Kaban BLH dan Kabag Humas dan Hukum yang di pimpin Sekda Said Syarifuddin melakukan pertemuan dengan Penguasaha Industri Hilir yang berbahan baku kelapa.

Pada pertemuan tersebut turut juga di hadiri dari Pemda Minahasa Utara yang di pimpin Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Utara R.Limbong serta dari ketua Dewan Kelapa Nasional, Ketua Asosiasi Sabut Kelapa, Asian Pacific Coconut Corp, utusan dari Philipina, India dan Srilangka.

Sementara itu, dari pengusaha hadir dari bermacam-macam bentuk usahanya yangberbahan baku kelapa seperti bricket, karbon aktif, korpra putih, virgin coconut oil, usaha kelapa integrited, usaha kelapa parut kering, pengolahan sabut kelapa, minyak makan, sabun dll.

Pada Pertemuan tersebut Sekda Inhil Said Syarifuddin memaparkan potensi kebun kelapa yang sangat luas di Inhil dengan 4,5 milyar butir kelapa pertahun dari 439 ribu hektar Kebun Kelapa yang ada di Inhil.

Beliau menambahkan, tidak perlu ada kekhawatiran bagi pengusaha akan kekurangan bahan baku di inhil, yang penting menjadi perhatian kita semua adalah masalah kewajaran harga, dan ini perlu komitmen kita semua agar jangan harga kelapa tersebut bisa jatuh ke tingkat yang sangat tidak wajar, menurut sekda.

Saat ini tidak sedikit kelapa di inhil yang dijual keluar Negeri karena memang harga disana lebih baik.Maka dari itu, kami undang investor untuk menanamkan modalnya di Inhil.

Dari beberapa pengusaha yang hadir pada acara tersebut sangat tertarik dengan potensi kelapa yang dimiliki inhil, namun mereka menyampaikan beberapa pertanyaan dan masukan untuk menjadi kajian selanjutnya seperti yang diungkapkan oleh M. Tohir, SE pengusaha karbon aktif, vco dan kopra putih dari surabaya menyebutkan, bahwa pentingnya konsep pengembangan kelapa di Inhil bagi tumbuhnya industri kecil, penetapan harga dasar kelapa yang perlu dikaji dengan komprehensif karena semua yang ada di kelapa punya nilai dan tidak sama dengan kelapa sawit.

Sementara itu, konsultan niaga bagi kelompok tani perkelapaan dari Pandeglang Sindy, SE mengatakan,diharapkan lebih banyak pembinaan kepada usaha produksi hilir dari kelapa dengan memberdayakan kelompok kelompok tani, kembangkan usaha home industri kelapa dengan pembinaan yang profesional mulai dari cara penanaman, pemeliharaan kelapa, manajemen kelompok dan home  industri modern. Beliau menambahkan, di Inhil juga diperlukan bapak angkat dalam niaga kelapa sehingga harga bisa stabil.

Untuk kelanjutan pembicaraan masalah ini akan dilaksanakan pada pada bulan september nanti dengan peserta yang lebih banyak lagi, direncanakan dari 13 negara. Masalah tempat nanti akan ditentukan kemudian.‎(rls/hums)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.