Warga Batang Peranap Tewas Bersimbah Darah, Ini Penyebabnya
![]() |
| Korban bersimbah darah |
"Masirin tewas akibat kekurangan darah setelah mengalami luka bacok pada bagian tengkuk dan kedua jari tangannya," ujar Kapolres Inhu AKBP Abas Basuni melalui Paur Humas Iptu Yarmen Djambak, Sabtu (8/10).
Dijelaskannya bahwa berdasarkan keterangan saksi kronologis kejadian itu berawal pada, Jumat sekitar pukul 00.30 WIB dinihari. Saat itu, korban bersama rekannya Wahyu (22), tengah memuat bibit sawit yang dibelinya dari pelaku BW (35) dan Ry (23) yang merupakan warga Dusun Koto Rajo, Desa Punti Kayu, Batang Peranap.
"Usai memuat bibit sawit itu ke mobil L 300 miliknya, korban membayar uang pembelian bibit sawit pada pelaku seharga Rp2,1 juta. Karena uang yang dibawa korban pas-pasan dan tidak ada lagi untuk membeli bahan bakar, korban meminjam uang tersebut sebesar Rp200 ribu kepada pelaku dan berjanji akan membayarnya setelah kembali dari Peranap," paparnya.
Bukannya meminjamkan uang, pelaku malah meminta bibit sawit tersebut diturunkan kembali dari mobil.
"Bahkan pelaku ikut membantu menurunkan bibit sawit tersebut. Karena transaksi jual beli gagal, korban meminta pelaku mengembalikan uangnya, namun pelaku menolak dan merasa sakit hati oleh korban," terang Yarmen.
Tak sampai disitu, tanpa basa-basi pelaku langsung membacok korban dengan sebilah parang, bahkan pelaku juga membacok teman korban yang bernama Wahyu (saksi-red), hingga mengenai lengan sebelah kanannya.
"Korban berusaha menyelamatkan diri, namun karena merasa belum puas kedua pelaku terus mengejar korban," terangnya.
Pada akhirnya sekitar pukul 8.00 WIB Jum'at warga yang melakukan pencarian menemukan jasad korban bersimbah darah di areal kebun sawit yang tidak jauh dari lokasi awal keributan.
"Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan Polsek Peranap, sementara itu. kedua pelaku langsung melarikan diri dan saat ini masih dalam pengejaran petugas," pungkasnya. (fer)

Post a Comment